Rabu, 30 Oktober 2019


SISTEM OPERASI


Pengertian Sistem Operasi

Dalam Ilmu Komputer, Sistem Operasi adalah Perangkat lunak (software) yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen terhadap perangkat keras (hardware) serta operasi-operasi dasar system.
Dalam arti luas, Sistem Operasi adalah Pengelola seluruh sumber daya pada komputer yang memudahkan pemakai dalam penggunaan serta pemanfaatan sumber daya sistem komputer. Secara umum, sistem operasi merupakan software pada lapisan pertama yang ditempatkan pada memori komputer yaitu harddisk, pada saat komputer dinyalakan booting. Sedangkan software yang lain dijalankan setelah sistem operasi berjalan, dan sistem operasi akan melakukan layanan inti pada perangkat lunak.

Bagian-Bagian Sistem Operasi Komputer:

Dalam banyak kasus, sistem operasi menyediakan suatu pustaka dari fungsi-fungsi standar, di mana aplikasi lain dapat memanggil fungsi-fungsi itu sehingga dalam setiap pembuatan program baru tidak perlu membuat fungsifungsi tersebut dari awal.

Secara umum, bagian-bagian yang terdapat dalam Sistem Operasi yakni :

1.   Mekanisme Boot, adalah meletakkan kernel ke dalam memori
2. Kernel yaitu inti dari sebuah sistem operasi
3. Command Interpreter atau shell, yang bertugas dalam membaca input dari pengguna
4. Pustaka-pustaka, yaitu yang menyediakan kumpulan fungsi dasar dan standar yang dapat dipanggil oleh apliaksi lain

5. Driver untuk berinteraksi dengan hardware eksternal, sekaligus untuk mengontrolnya

Fungsi Sistem Operasi

Fungsi sistem operasi secara umum adalah sebagai berikut:
1.    Resource manager, yaitu sebagai pengelolaan sumber daya dan mengalokasikannya, Contoh: memori, CPU, Disk Drive dan  perangkat lainnya.

2.    Interface / tatap muka, yaitu sebagai perantara antara pengguna dengan perangkat keras dengan menyediakan tampilan kepada pengguna yang lebih mudah dipahami dan bersahabat (user friendly).

3.    Coordinator, mengkoordinasi dan menyediakan fasilitas sehingga aktifitas yang kompleks dapat diatur dan dapat diproses secara berurutan.

4.    Guardian, menyediakan akses kontrol yang bertugas untuk melindungi file dan memberi pengawasan pada data dan program.

5.    Gate Keeper, berfungsi sebagai pengendali hak akses oleh pengguna yang mengendalikan siapa saja yang berhak masuk ke dalam sistem dan mengawasi apa saja yang dilakukannya.

6.    Optimizer adalah penjadwal masukan (input) oleh user, pengaksesan basis data, proses komputasi dan penggunaan.

7.    Accountant befungsi untuk mengatur waktu CPU, penggunaan memori, pemanggilan I/O, disk storage, dan waktu koneksi terminal.

8.    Server berfungsi untuk melayani pengguna komputer.

Jenis-Jenis Sistem Operasi

Berdasarkan kontak atau interface dengan usernya, sistem operasi komputer bisa dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

1. Command line interface

            Command line interface atau CLI merupakan jenis sistem operasi komputer yang memiliki kontak interaksi dengan usernya atau interfacenya menggunakan perangkat keras yang berbasis huruf, angka, dan juga symbol. Saat ini, CLI sudah jarang sekali, dan bahkan sudah tidak digunakan sama sekali, apalagi untuk keperluan user. CLI banyak digunakan untuk keperluan khusus saja, contoh dari sistem operasi berbasis CLI ini adalah Sistem Operasi DOS.

2. Graphical User Interface

            Graphical user interface atau GUI merupakan jenis sistem operasi komputer yang mengandalkan interaksi grafis dengan user atau penggunanya. Penggunanya dapat memperoleh informasi secara lebih jelas dengan tambahan fitur grafis, dan juga pewarnaan, sehingga tidak monoton. GUI banyak digunakan pada sistem operasi saat ini, seperti Windows dan juga Mac OS.

Macam-Macam Sistem Operasi

Berikut adalah beberapa macam Sistem Operasi yang digunakan pada komputer :
1. Microsoft DOS (Disk Operating System)
2. AmigaOS
3. OS / 2
4. Linux
5. Unix
6. Haiku OS
7.  Sun Solaris
8. Macintosh (Mac OS)
9. Windows
10. Chrome OS

Cara kerja Operasi Sistem.

1.         Melakukan manajemen proses. Sistem operasi menjadwalkan setiap proses seperti membuat file, menghapus file, sinkronisasi antar file, komunikasi antar file dan lain sebagainya.Sistem operasi juga melakukan penundaan proses, melanjutkan proses atau menghentikan proses secara paksa.

2.         Manajemen memori utama. Sistem operasi harus bisa mengatur dan mengalokasikan jumlah memori yang dibutuhkan serta alamat memori yang diperlukan untuk menampung proses. Jika tidak bisa, maka terjadi proses yang tumpang tindih dan terjadi hang karena memori tidak cukup menampung beban proses.

3.         Manajemen file. Ada empat bagian penting dalam manajemen file, yakni membuka file, menulis file (salin, tempel atau tulis data), menyimpan file dan menghapus file.

4.         Manajemen sistem input dan output. Sistem operasi harus bisa melakukan hal yang berkaitan dengan masukan dan keluaran data. Data yang diberikan oleh pengguna melalui keyboard, mouse atau perangkat lain harus mampu ditampung.

5.         Manajemen penyimpana sekunder. Penyimpanan sekunder erat kaitannya dengan media penyimpanan sekunder seperti harddisk, USB flashdisk, SSD, DVD dan lain sebagainya. Aplikasi komputer pada umumnya akan menyimpan file atau data hasil pemrosesan di media penyimpanan sekunder karena penyimpanan primer bersifat sementara dan terbatas. Oleh karena itu sistem operasi juga melakukan perantaraan file maupun data yang akan disimpan dalam sistem penyimpanan sekunder dengan memperhatikan beberapa aspek, diantaranya adalah efisiensi, optimalisasi dan sekuriti.


0 komentar:

Posting Komentar